Bhayangkara Insight.com
BITUNG, Sulawesi Utara – 1 Oktober 2025
Dalam momentum sakral Hari Kesaktian Pancasila, Ketua Ratu Prabu Centert 08, Ustadz Adrianto Kaiko, melontarkan kritik keras terhadap oknum pejabat dan elite bangsa yang dinilai hanya menjadikan Pancasila sebagai slogan kosong tanpa implementasi nyata.
“Pancasila bukan sekadar dibacakan setiap tanggal 1 Oktober, tetapi harus hidup dalam perilaku pejabat, aparat penegak hukum, dan wakil rakyat. Ironisnya, justru banyak yang menghianati nilai-nilai Pancasila dengan korupsi, kolusi, dan persekongkolan busuk yang merusak sendi bangsa,” tegas Adrianto dengan lantang di hadapan sejumlah aktivis masyarakat Kota Bitung.
Ia menyoroti berbagai praktik penyalahgunaan kekuasaan, lemahnya penegakan hukum, serta sikap aparat yang kerap “main mata” dengan pelaku pelanggaran hukum. Menurutnya, hal itu jelas merupakan bentuk pengkhianatan terhadap sila ke-5, “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, yang mestinya menjadi ruh utama dalam berbangsa dan bernegara.
Ketua Ratu Prabu Centert 08 juga mendesak Presiden Prabowo Subianto, Kejaksaan Agung, hingga lembaga pengawas negara untuk tidak hanya beretorika, tetapi segera melakukan tindakan keras terhadap oknum-oknum yang memperjualbelikan keadilan.
“Kalau negara ini benar-benar berlandaskan Pancasila, maka jangan biarkan pengkhianat bangsa berkeliaran di kursi empuk kekuasaan. Tanggalkan jabatan mereka jika tidak mampu menjalankan amanah rakyat!” tegasnya dengan nada tinggi.
Adrianto juga menekankan bahwa peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Sulawesi Utara, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota seperti Bitung, Manado, Minahasa, hingga Bolaang Mongondow, harus menjadi momentum refleksi mendalam.
“Kesaktian Pancasila itu nyata hanya jika bangsa ini berani menindak tegas setiap pengkhianatnya. Dari pusat hingga daerah, dari Jakarta sampai Sulawesi Utara, jangan biarkan nilai luhur Pancasila ternodai oleh mereka yang tamak dan bermental pengkhianat,” tutupnya.
( i )


Social Header
Label
Categories